HasilSeleksi Pengadaan Tenaga BLUD Non PNS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto bulan Januari Tahun 2022 dengan jumlah 94 formasi terdiri dari 10 Dokter Spesialis, 5 Dokter Umum, 2 Teknik Elektromedik, 6 Apoteker, 1 Fisikawan Medis, 13 Administrasi Kesehatan, 2 Sanitarian,2 Pranata Humas, 3 Teknik Kardiovaskuler, 1 Audiolog, 2 Ortotik
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa pelayanan kedokteran di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama harus dilakukan sesuai dengan standar prosedur operasional yang disusun dalam bentuk panduan praktik klinis oleh fasilitas pelayanan kesehatan; b. bahwa untuk memberikan acuan bagi fasilitas pelayanan kesehatan dalam menyusun standar prosedur operasional perlu mengesahkan panduan praktik klinis yang disusun oleh organisasi profesi; c. bahwa pengaturan panduan praktik klinis yang telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer perlu disesuaikan dengan perkembangan hukum dan ilmu kedokteran; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu
Semantik2012. pp. 487-493. ISSN 979 - 26 - 0255 - 0. Hakim, Ahmad Rofiq and Rahman, Anwar (2012) SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP BERBASIS JARINGAN PADA SEKOLAH DASAR ISLAM "AL HIKMAH" SAMARINDA SEBERANG. Semantik 2012. pp. 264-273. ISSN 979 - 26 - 0255 - 0.
Jadwal dan Daftar Dokter RS Margono Purwokerto Sejarah RS Margono RS Margono merupakan salah satu rumah sakit terbesar di wilayah Jawa Tengah. Rumah sakit ini didirikan pada tahun 1945 oleh sekelompok dokter yang bertekad untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat di wilayah Purwokerto. Selama lebih dari 75 tahun, RS Margono terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat, memastikan bahwa semua orang mendapatkan akses ke pelayanan medis yang andal dan berbiaya terjangkau. Rumah sakit ini beroperasi 24 jam setiap hari, dan menyediakan berbagai layanan medis, mulai dari perawatan pribadi hingga pelayanan khusus. Selain itu, rumah sakit ini juga menyediakan berbagai layanan konseling, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan mental. RS Margono menyediakan berbagai jadwal praktek dokter yang bervariasi, tergantung pada jenis spesialisasi. Dokter-dokter yang praktek di rumah sakit ini adalah dokter spesialis umum, dokter spesialis anak, dokter spesialis jantung, dokter spesialis kandungan, dokter spesialis bedah, dokter spesialis paru-paru, dokter spesialis saraf, dan dokter spesialis mata. Jadwal praktek dokter terdiri dari jam kerja harian mulai pukul hingga dan juga jam praktek malam harian mulai pukul hingga Dokter-dokter juga dapat ditemui di ruang praktek dokter yang berbeda di RS Margono, tergantung pada jenis spesialisasinya. Selain itu, rumah sakit ini juga menyediakan layanan rawat jalan yang dapat dilakukan melalui pendaftaran online atau melalui telepon. Alamat dan Nomor Telepon RS Margono RS Margono berlokasi di Jl. Slamet Riyadi No. 34, Purwokerto, Jawa Tengah. Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi rumah sakit di nomor telepon 0281 743115. Informasi tentang jadwal praktek dokter juga dapat dilihat di situs web resmi rumah sakit ini di Dengan adanya berbagai layanan ini, RS Margono berharap dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat di wilayah Purwokerto. JadwalPraktek : Senin (Unit Geriatri dan Paviliun Abiyasa) Klinik Hemodialisa - RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo 9.) dr. MAMUN, Sp.PD Jadwal Praktek : Rabu 10.) dr. YUNANTO DWI NUGROHO, Sp.PD Jadwal Praktek : Sabtu 11.) dr. RACHMAD AJI SAKSANA, Sp.PD Jadwal Praktek : Jumat 12.) dr. NI KETUT DONNA PRISILIA, Sp.PD.MMR.M.Biomed Jadwal Praktek : Kamis – Informasi jadwal praktek dokter RSUD Margono, sebuah rumah sakit tipe B milik Pemprov Jawa Tengah yang berlokasi di Purwokerto. Jika Anda mencari jadwal dokter RSUD Margono Purwokerto maka Anda bisa mencari berbagai info dokter spesialis, mulai dari spesialis anak, bedah, bedah digestive, bedah onkologi, bedah orthopedi, endokrin, urologi, kandungan dan kebidanan, mata, THT, rehabilitasi medik, dan masih banyak lagi dokter spesialis lainnya. Layanan unggulan dari rumah sakit ini antara lain Pelayanan Bedah Saraf Pelayanan Jantung Pelayanan Maternal Perinatal Nama Dokter Poli/Spesialis Hari Jam Praktek dr. Supriyanto, Anak Selasa dr. Adriadne Tiara H, Med Anak Senin & Rabu dr. Dhian Endarwati, Anak Senin & Rabu dr. Agus Fitrianto, Anak Selasa & kamis dr. Nenden Nursyamsi Agustina, Anak Jumat dr. windy Oliviany, Anak Jumat & Sabtu dr. Fridayati Dewi Mustikawati, Bedah Senin & Rabu dr. Ferdi Wiweko Ardianto, Bedah Kamis dr. Syamsul Anam, Bedah Selasa Sabtu dr. Arief Ismail Khlaik., FINACS Bedah Jumat dr. Yudi Suryana, Bedah Anak Selasa & Rabu Sabtu dr. Kamal Agung Wijayana, Bedah Digestive Senin, Selasa & Kamis dr. Indrasto Histopaedianto, Bedah Digestive Rabu Jumat & Sabtu drg. Lucas Pedro Bernado tahapary, Bedah Mulut Senin & Kamis drg. Romzi Hanif, Bedah Mulut Selasa & Rabu drg. Robby Ramadhonie, Bedah Mulut Jumat & Sabtu dr. Lopo Triyanto, K Onk Bedah Onkology Senin Jumat dr. M. Yamsun, K Onk Bedah Onkology Selasa & Kamis dr. Davin Rizky Parulian Silalahi, Bedah Onkology Rabu Sabtu dr. Yazid Achari, Bedah Orthopedi Selasa Jumat dr. Aris Handoko, K Hip and Knee Bedah Orthopedi Kamis dr. Khrisnanto Nugroho, Bedah Orthopedi Senin & Rabu Sabtu dr. Ahmad Fawzy Mas’ud, Bedah Plastik Rabu Jumat dr. Tri Budiyanto, Bedah Urologi Rabu Jumat dr. Karinda Triharyu Caesari Putri, Bedah Urologi Senin & Kamis dr. Hajid Rahmadianto Mardihusodo, Bedah Urologi Selasa Sabtu dr. Taufan Hidayat, MSiMed, Klinik Btkv Senin & Kamis Jumat dr. Pugud Samodro, Endokrin dan DM Senin, Rabu & Kamis dr. Dr. I Gede Arinton, MMR Gastroentero Hepatologi Rabu Sabtu dr. Suharno, K-GEH Gastroentero Hepatologi Selasa & Kamis drg. Rosanna Maria Patricia Gigi Senin & Rabu Jumat drg. Wahyu Molariawan Gigi Selasa & Kamis Sabtu drg. Ina Permata Dewi, MM, Gigi Senin & Kamis Sabtu dr. Darmadjati Tri M, Gizi Senin, Rabu & Kamis dr. Wahyu Djatmiko, KHOM Hematologi Onkologi Selasa, Rabu & Kamis Sabtu dr. Agus, Hematologi Onkologi Anak Selasa & kamis dr. Aditiawarman, Ginjal Selasa & Rabu Jumat dr. Yunanto Dwi Nugroho, Ginjal Senin & Kamis Sabtu dr. Abraham Avicenna, Jantung Rabu Sabtu dr. Windhi Dwijanarko, Jantung Jumat dr. Rio Probo Kaneko, Jantung Senin & Kamis dr. Baskoro Adi Prabowo, Jantung Selasa dr. Adi Setijawan Prianto, K FER Kandungan dan Kebidanan Senin dr. Herman Sumawan, K FM Kandungan dan Kebidanan Kamis dr. Edi Priyanto, K FER Kandungan dan Kebidanan Selasa dr. Anggita Veterina, Kandungan dan Kebidanan Selasa Jumat dr. Setya Dian Kartika, Kandungan dan Kebidanan Rabu dr. Marta Isyana Dewi, Kandungan dan Kebidanan Kamis dr. Budi Irawan, Kandungan dan Kebidanan Sabtu dr. Dalri M Suhartomo, Kandungan dan Kebidanan Rabu dr. Beni Samsul, Kandungan dan Kebidanan Senin dr. Wiharto, Jiwa Senin s/d Kamis Jumat & Sabtu dr. Teguh Anamani, Mata Selasa Jumat dr. Yulia Fitriani, Mata Senin & Kamis dr. Prima Sugesty Nurlaila, Mata Rabu Sabtu dr. Titi Setyaningsih, Mata Jumat dr. Aditiyono, Sp. OG K Onk Onkologi Ginekologi Senin & Rabu Jumat dr. Sutrisno, Onkologi Ginekologi Selasa & Kamis Sabtu dr. Sugito Pohari, Orthodonti Selasa & Rabu Jumat & Sabtu dr. Wisuda Moniqa Silviyana, Paru Senin & kamis Jumat dr. Teguh Budi Santosa, Paru Selasa & Rabu Sabtu dr. Mamun, Penyakit Dalam Sabtu dr. Rachmad Aji Saksana, Penyakit Dalam Rabu Jumat dr. Gede Perdana P, Mbiomed Penyakit Dalam Sabtu dr. Much. Maschin, Penyakit Dalam Sabtu dr. Ni Ketut Donna Prisilia, Penyakit Dalam Kamis dr. Ghea De Silva, Penyakit Dalam Senin & Selasa dr. Heppy Oktavianto, Penyakit Dalam Senin Jumat dr. Ariadne Tiara H, sp. A, Mso. Med Perinatologi Senin & Rabu dr. Nia Zanatunnisa, Rehab Medik Senin s/d Kamis Jumat & Sabtu dr. Sekti Joko Islamanto, THT Rabu Dr. dr. Anton Budi Dharmawan, K, THT Senin & Selasa dr. Bagus Condro Prasetyo, SP. THT-KL THT Senin Jumat dr. Wahyu Dwi Kusdaryanto, Sp. THT-KL THT Kamis Sabtu Informasi jadwal praktek dokter di atas dapat berubah sewaktu-waktu tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu melalui website ini. Silakan hubungi kontak customer service yang kami cantumkan di bawah ini untuk konfirmasi jadwal pada H-1. Baca juga Jadwal dokter RS Elisabeth Purwokerto Jadwal dokter RS Ananda Purwokerto Jadwal dokter RSUD Banyumas Jadwal dokter RST Wijayakusuma Jadwal dokter RSI Purwokerto Jadwal dokter RS Bunda Purwokerto Daftar Online RSUD Margono RSUD Margono menyediakan layanan pendaftaran secara online yang dapat Anda gunakan untuk memudahkan dalam reservasi dokter secara online. Berikut adalah tata cara untuk pendaftaran secara online Buka alamat website berikut ini Jika Anda sudah mempunyai akun, silakan login menggunakan nomor handphone dan password yang telah terdaftar Jika Anda belum mempunyai akun, silakan untuk mendaftar terlebih dahulu dengan mengisi data-data yang diminta seperti nama akun, alamat email, nomor handphone, dan password Jika Anda adalah pasien lama, silakan masukkan nomor rekam medik, tanggal lahir, nomor handphone, dan email Jika Anda adalah pasien baru, silakan mengisi data-data yang diperlukan Pilih poliklinik yang dituju, nama dokter, dan jadwal praktek dokter yang diinginkan Jika pendaftaran berhasil maka pendaftar akan mendapatkan nomor pendaftaran online Pendaftar datang ke RSUD Prof. Dr. Margono membawa berkas sesuai persyaratan dan menunjukan nomor pendaftaran online. Petugas pendaftaran akan memproses pedaftaran Alamat dan Nomor Telepon RSUD Margono Alamat Jl. Dr. Gumbreg Purwokerto, Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah, Kode Pos 53146 Email [email protected] Telp 0281632708 Fax 0281 631015 yulitiwi. HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM PADA IBU NIFAS DI RSUD MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan ( A.M.Keb ) Disusun Oleh: YULI RISKI PRATIWI NIM: P17424311049 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK Facebook WhatsApp Jadwal Praktek Dokter Saraf Rs Margono Purwokerto. Informasi jadwal praktek dokter spesialis bedah umum, bedah degestive, bedah mulut, bedah onkologi, bedah plastik, bedah saraf, bedah orthopedi, bedah urologi rumah sakit umum. Gumbreg no. 1 [email protected]. go. id0281632708. Jadwal praktek senin rabu dr. . Nenden nursyamsi agustina, sp. a jadwal praktek jumat windy oliviany,dr. m. sc. ,sp. a. Jadwal dokter rsud prof dr. Jadwal praktek dokter poliklinik rsu siaga medika banyumas poliklinik nama dokter hari waktu poliklinik nama dokter hari waktu kesehatan anak dr. Annisa zuhrah, sp. a. Setelah mengetahui jadwal praktek yang berlaku untuk semua dokter spesialis di rs margono purwokerto, sekarang kalian bisa membuat janji temu dengan cara melakukan panggilan ke. Berisi informasi jadwal praktek dokter. Jadwal dan Daftar Dokter RS Margono Purwokerto Annisa zuhrah, sp. a. Setelah mengetahui jadwal praktek yang berlaku untuk semua dokter spesialis di rs margono purwokerto, sekarang kalian bisa membuat janji temu dengan cara melakukan panggilan ke. Berisi informasi jadwal praktek dokter. Rumah sakit ini memberikan pelayanan di bidang kesehatan yang didukung oleh layanan dokter spesialis dan sub spesialis, serta ditunjang. Jadwal dan Daftar Dokter RS Margono Purwokerto Source 768 x 768 JADWAL PRAKTEK DOKTER SPESIALIS SARAF - RS ANANDA PURWOKERTO Source 1280 x 1280 JADWAL PRAKTEK DOKTER SPESIALIS SARAF - RS ANANDA PURWOKERTO Source 1280 x 1280 Jadwal Dokter - RS Ananda Purwokerto Source 768 x 768 JADWAL PRAKTEK POLI KULIT DAN KELAMIN - RS ANANDA PURWOKERTO Source 1024 x 1024 Jadwal Praktek Dokter Anak Rsu Margono Purwokerto at Praktek Dokter Source 680 x 545 JADWAL PRAKTEK DOKTER SPESIALIS PARU - RS ANANDA PURWOKERTO Source 1024 x 1024 Dokter Praktek Tht Cirebon at Praktek Dokter Source 1182 x 1182 PERUBAHAN SEMENTARA JADWAL PRAKTEK DOKTER SPESIALIS PARU - RS ANANDA Source 1280 x 1280 JADWAL PRAKTEK dr. NUR FAIZAH, SpA - RS ANANDA PURWOKERTO Source 1280 x 1280 Gallery of Jadwal Praktek Dokter Saraf Rs Margono Purwokerto RumahSakit PHC Surabaya | Jadwal Dokter. : Home › Jadwal Dokter. Peringatan! Tidak ada konten yang ditemukan di bawah halaman ini!. Rumah Sakit PHC Surabaya. Jl. Prapat Kurung Selatan No. 1 Tanjung Perak - Surabaya. Call Center. 14047. WA Customer Care : 08113561849. Drg. Romzi Hanif seorang dokter gigi bedah mulut dan maksilofasial yang berpraktek di kota PURWOKERTO RS HERMINA dan CILACAP RS PERTAMINA, merupakan lulusan dari universitas terbaik di Indonesia, yaitu Universitas Gadjah Mada, dengan predikat cum laude. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pendidikan tinggi yang berkualitas, Dr. Romzi Hanif telah memperoleh pengalaman yang luas dalam menangani berbagai kasus bedah mulut dan maksilofasial. Kami mengutamakan pelayanan yang ramah, sabar, dan mengutamakan penjelasan yang baik kepada pasien untuk memastikan mereka merasa nyaman dan paham mengenai tindakan yang akan dilakukan. Kami juga menggunakan teknologi canggih terkini dalam memberikan pelayanan kepada pasien kami. Kami percaya bahwa teknologi yang mutakhir dapat meningkatkan akurasi, keamanan, dan kenyamanan dalam setiap tindakan bedah mulut dan maksilofasial yang kami lakukan. Selain itu, kami juga menawarkan pengalaman yang bebas dari rasa sakit painless dalam setiap tindakan yang kami lakukan, karena kepuasan dan kenyamanan pasien adalah prioritas utama kami. Kami juga menghadirkan kemudahan bagi pasien kami dengan menyediakan konsultasi online sebelum maupun setelah tindakan. Kami percaya bahwa komunikasi yang baik dengan pasien adalah kunci untuk memberikan perawatan yang optimal dan memberikan kepercayaan diri kepada pasien dalam menghadapi tindakan bedah mulut dan maksilofasial. Kami siap memberikan pelayanan terbaik kepada Anda. Jadilah bagian dari keluarga kami dan nikmati pengalaman perawatan kesehatan gigi, mulut, dan rahang yang berkualitas, bebas nyeri, ramah, daan canggih.
RSUDProf. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) pada Rabu, 27 Juli 2022 turut serta mengikuti rangkaian peringatan Hari Anak Nasional yang dipusatkan di Kabupaten Banyumas dengan mengadakan kegiatan pemeriksaan indera pada anak. RSMS mengadakan kegiatan pemeriksaan indera mata pada anak dengan menghadirkan dokter umum dan juga dokter spesialis mata

GERD yang merupakan kependekan dari gastroesophageal reflux disease atau penyakit refluks gastroesofageal merupakan salah satu kondisi yang paling banyak dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di layanan kesehatan primer. Adapun definisi dari GERD adalah keadaan terjadinya refluks atau aliran balik dari isi lambung baik ke esofagus kerongkongan, kavitas oral rongga mulut, maupun ke saluran pernapasan bahkan ke paru-paru. Secara endoksopi, kita membagi GERD menjadi non-erosive disease NERD dan dengan erosi ERD. Selain dalam bentuk artikel, pembahasan mengenai GERD juga dapat disimak di video di bawah ini Gejala dan EpidemiologiPenegakan DiagnosisSkor GERD-QTatalaksana GERDa. Tatalaksana Non Farmakologis b. Tatalaksana Farmakologis c. GERD yang Refrakter Terhadap Terapi PPId. Terapi Bedah untuk GERDPotensi Risiko Penggunaan PPI Jangka PanjangManifestasi Ekstraesofageal GERD Asma, Batuk Kronik, dan LaringitisKomplikasi KesimpulanSumber Gejala dan Epidemiologi Prevalensi penyakit ini adalah 10-20% di dunia barat dan diperkirakan lebih rendah di Asia. Di Indonesia sendiri dari sebuah survey di internet menggunakan kuesioner GERD-Q didapatkan kejadian GERD sampai 57,6%. Secara gejala, didapatkan keluhan rasa panas di dada hearburn adalah 6% dan 16% mengeluhkan regurgitasi. Memang secara istilah, tidak ada istilah khusus dalam bahasa Indonesia untuk menggambarkan heartburn sehingga terkadang sulit untuk mendapatkan keluhan heartburn secara spontan dari pasien. Terkadang, sering kali pasien mengartikan keluhan heartburn sebagai nyeri dada yang kemudian membawa pasien tersebut ke unit gawat darurat karena khawatir terkena serangan jantung. Selain keluhan di atas, keluhan lain yang sering kali terkait dengan GERD adalah disfagia, rasa asam di mulut, batuk kronik, laringitis, dan gejala saluran napas yang lainnya. Sering kali ditemukan ada tumpang tindih antara GERD dengan dispepsia sehingga dapat kita jumpai pula keluhan dispepsia pada GERD seperti nyeri ulu hati, mual, begah, dan sering sendawa. Frekuensi keluhan pada penyakit refluks tidak berubah berdasarkan usia namun intensitas gejala berkurang pada kelompok usia >50 tahun. Pertambahan usia juga seiring dengan penambahan prevalensi esofagitis erosif serta esofagus Barrett. Esofagus Barrett ini lebih banyak ditemukan pada pria dan rasio adenokarsinoma esofagus antara pria dan wanita adalah 81. Faktor risiko yang terkait dengan GERD adalah obesitas. Selain itu, peningkatan indeks massa tubuh juga berkaitan dengan penambahan risiko adenokarsinoma esofagus. Penegakan Diagnosis Pendekatan diagnosis dilakukan dengan menggabungkan data dari gejala, pemeriksaan endoskopi, monitoring refluks ambulatori, dan responsivitas terhadap terapi supresi asam. Secara singkat, penegakan diagnosis tersebut dirangkum sebagai berikut Diagnosis presumtif ditegakan dengan pendekatan gejala adanya heatburn dan regurgitrasi. Ketiga diagnosis presumtif ditegakan, dapat dimulai diberikan terapi PPI secara dengan keluhan nyeri dada non kardiak dengan kecurigaan GERD, sebelum dimulai terapi harus didahului evaluasi diagnostik. Penyebab kardiak lainnya harus terlebih dahulu disingkarkan sebelum dilakukan evaluasi radiografi barium tidak direkomendasikan untuk diagnosis penyakit diagnosis, endoskopi saluran cerna bagian atas tidak diperlukan. Endoskopi direkomendasikan jika ada tanda alarm dan untuk uji tapis bagi pasien dengan risiko tinggi komplikasi. Endoskopi ulangan tidak diperlukan apabila tidak ditemukan esofagus Barrett dan tidak ada gejala yang esofagus direkomendasikan untuk evaluasi preoperatif namun tidak memiliki peran dalam diagnosis GERDManometri esofagus ambulatori diindikasi sebelum pertimbangan terapi endokopi atau bedah pada pasien NERD dan juga sebagai evaluasi untuk pasien yang refrakter terhadap terapi PPI serta pada situasi dimana diagnosis GERD refluks ambulatori adalah satu-satunya tes yang bisa menilai hubungan antara refluks dengan derajat refluks ambulatori tidak diperlukan dalam diagnosis GERD jika terdapat esofagus Barrett segmen pendek atau tapis untuk H. pylori tidak diperlukan pada kasus GERD begitu pula dengan eradikasi yang tidak perlu rutin diberikan sebagai bagian dari terapi antrefluks. Dibawah ini adalah beberapa uji diagnostik yang digunakan dalam kasus GERD Tes diagnostikIndikasiJenis penelitianRekomendasiUji PPIGejala klasik, tanpa tanda bahayaMeta analisisHasil negatif tidak menyingkirkan kemungkinan GERDBarium oralTidak untuk diagnosis GERD, dilakukan untuk penilaian disfagiaCase-controlTidak digunakan kecuali untuk evaluasi komplikasi striktur, terbentuk cincinEndoskopiGejala alarm, uji tapis untuk pasien berisiko tinggi, nyeri dadaRCTPertimbangan lebih awal untuk pasien lansia, risiko untuk esofagus Barrett, nyeri dada non kardiak, tidak respon terhadap PPIBiopsi esofagusEksklusi penyebab lain selain GERD misalnya esofagitis eosinofiliaCase-controlTidak diindikasikan untuk diagnosis GERDManometri esofagusEvaluasi preoperatifObservasionalTidak direkomendasikan untuk diagnostik GERD, Menyingkitkan akalasia/scleroderma-like esophagus preopMonitoring refluks ambulatoriPreoperatif untuk NERD, GERD refrakter, saat diagnosis diragukanObservasionalKorelasi refluks dengan gejala, dokumentasi paparan asam abnormal atau frekuensi refluksPPI proton pump inhibitor Skor GERD-Q Selain itu, untuk membantuk diagnosis dapat dilakukan dengan menggunakan GERD-Q Cobalah mengingat apa yang Anda rasakan dalam 7 hari terakhir. Berikan Berikan tanda centang v hanya pada satu tempat untuk setiap pertanyaan dan hitunglah poin GERD-Q Anda dengan menjumlahkan poin pada setiap pertanyaan. NoPertanyaanFrekuensi skor poin untuk gejala 0 hari1 hari2-3 hari4-7 hari 1Seberapa sering Anda mengalami perasaan terbakar di bagian belakang tulang dada Anda heartburn?0123 2Seberapa sering Anda mengalami naiknya isi lambung ke arah tenggorokan/mulut Anda regurgitasi?0123 3Seberapa sering Anda mengalami nyeri ulu hati?3210 4Seberapa sering Anda mengalami mual?3210 5Seberapa sering Anda mengalami kesulitan tidur malam oleh karena rasa terbakar di dada heartburn dan/atau naiknya isi perut?0123 6Seberapa sering Anda meminum obat tambahan untuk rasa terbakar di dada heartburn dan/atau naiknya isi perut regurgitasi, selain yang diberikan oleh dokter Anda? seperti obat maag yang dijual bebas0123 HasilBila poin GerdQ Anda ≤ 7, kemungkinan Anda tidak menderita GERD Bila poin GerdQ Anda 8-18, kemungkinan Anda menderita GERD Adapun untuk lebih memudahkan, Anda dapat menghitung skor GERD-Q dengan menggunakan kalkulator GERD-Q di tautan ini. Tatalaksana atau pengobatan dari GERD dapat meliputi aspek non farmakologis yang berpusat pada pengaturan kebiasaan atau gaya hidup, aspek farmakologis khususnya obat-obatan supresi atau penekan produksi asam lambung serta agen prokinetik, serta yang terakhir adalah intervensi bedah. a. Tatalaksana Non Farmakologis Berikut ini adalah hal-hal yang perlu untuk diperhatikan bagi setiap penderita GERD Menurunkan berat badan direkomendasikan untuk pasien yang overweight atau mengalami penaikan berat badan akhir-akhir kepala saat tidur sera menghindari makan 2-3 jam sebelum waktu tidur direkomendasikan untuk pasien yang memiliki gejala di malam hariEliminasi rutin secara global makanan yang bisa menyebabkan refluks coklat, kafein, alkohol, makanan asam atau pedas tidak PPI selama 8 minggu adalah terapi utama untuk mengurangi gejala dan mengobati esofagitis erosif. Tidak ada perbedaan efikasi antara jenis PPIUntuk kontrol pH maksimal, pemberian PPI tradisional diberikan 30-60 menit sebelum makan sedangkan PPI terbaru lebih fleksibel dalam hal waktu pemberian sebelum makanPemberian PPI diberikan dengan dosis sekali sehari sebelum makan pertama namun dapat ditingkatkan menjadi dua kali sehari jika terdapat gejala di malam hari atau gangguan pasien yang tidak respon terhadap PPI maka harus di rujuk untuk evaluasi lebih lanjutJika pasien mengalami respon parsial, PPI dapat dinaikan menjadi dua kali sehari atau diganti dengan PPI pasien mengalami gejala GERD kembali setelah terapi PPI atau pasien dengan esofagitis erosif atau esofagus Barrett, maka dipertimbangkan untuk diberikan terapi PPI rumatan. Pemberian dosis rumatan adalah dosis PPI efektif serendah mungkin termasuk on demand atau antagonis H2-reseptor H2A dapat dipakai sebagai salah satu pilihan terapi rumatan pada pasien tanpa penyakit erosif jika didapat penurunan gejala dengan obat H2A tambahan pada pasien terpilih yang sudah mendapatkan terapi PPI siang hari dapat diberikan jika terdapat refluks malam tetapi dapat terjadi efek samping berupa takifilaksis setelah beberapa minggu lain untuk GERD selain supresi asam berupa prokinetik dan/atau baclofen tidak boleh diberikan bila belum dilakukan evaluasi ada tempatnya pemberian sukralfat pada pasien GERD yang tidak aman pada kehamilan bila terdapat indikasi. Tatalaksana di atas adalah berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk menilai efektivitas dari setiap item di atas terhadap perbaikan gejala dari GERD. Di bawah ini adalah beberapa bukti penelitian mengenai terapi non farmakologis untuk GERD tersebut Intervensi gaya hidupEfek intervensi pada parameter GERDSumber dataRekomendasi Penurunan berat badanPerbaikan gejala GERD dan pH esofagusCase-controlRekomendasi terutama pasien dengan IMT >25 atau terdapat kenaikan berat badan akhir-akhir ini Elevasi kepala saat tidurPerbaikan gejala dan pH esofagusRCTRekomendasi untuk pasien dengan gejala nokturna Penghindaran makan menjelang tidurPerbaikan keasaman lambung nokturna namun tidak ada perbaikan gejalaCase-controlHindari makan tinggi lemak dalam 2-3 jam sebelum berbaring Berhenti merokok dan minum alkoholTidak ada perubahan pada gejala dan pH esofagusCase-controlTidak ada rekomendasi Berhenti konsumsi coklat, kafein, makanan pedas, sitrus, minuman berkarbonasiBelum ada penelitianBelum adaTidak secara rutin direkomenasikan. b. Tatalaksana Farmakologis Kita lanjutkan ke tatalaksana penyakit dari segi farmakologis. Dikarenakan GERD banyak ditemui di masuarakat, maka penyakit ini utamanya ditangani di layanan primer seperti dokter umum, puskesmas, atau dokter keluarga. Biasanya kasus GERD dapat teratasi dengan pengobatan yang tersedia di layanan primer. Akan tetapi, pada keadaan refrakter, diperlukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut sehingga pada kondisi tersebut pasien perlu dirujuk ke layanan kesehatan rujukan, sekunder atau bahkan tersier. Untuk lebih memudahkan memahami bagaimana GERD dilayani baik di layanan primer maupun rujukan, berikut adalah penanganan penyakit tersebut di fasilitas layanan primer kanan dan layanan rujukan kiri Gambar alur tatalaksana GERD di layanan primer kiri dan layanan sekunder atau rujukan kanan Seperti tampak pada alur tatalaksana di atas, tampak bahwa obat lini pertama dari GERD adalah jenis penekan produksi asam terutama proton pump inhibitor PPI. Pemberian PPI pada GERD biasanya bisa single dose atau double dose. Namun, umumnya dapat diberikan langsung berupa double dose. Di bawah ini adalah dosis obat PPI yang tersedia di Indonesia Omeprazole Single dose 1 x 20 mg per hari Double dose 2 x 20 mg per hari Pantoprazole Single dose 1 x 40 mg per hari Double dose 2 x 40 mg per hari Lansoprazole Single dose 1 x 30 mg per hari Double dose 2 x 30 mg per hari Esomperazole Single dose 1 x 40 mg per hari Double dose 2 x 40 mg per hari Rabeprazole Single dose 1 x 20 mg per hari Double dose 2 x 20 mg per hari c. GERD yang Refrakter Terhadap Terapi PPI Adakalanya terdapat kondisi dimana gejala tidak membaik atau tidak berespon terhadap pemberian PPI. Kondisi ini dinamakan refrakter PPI. Adapun hal yang perlu dilakukan untuk kondisi tersebut adalah sebagai berikut Langkah pertama untuk kasus ini adalah optimalisasi terapi PPI, lakukan anamnesis ulang dan pastikan pasien mengikuti anjuran pengobatan dalam dosis dan frekuensi minum obatEndoskopi saluran atas harus dilakukan untuk pasien refrakter PPI dengan gejala tipikal atau gejala dispepsia terutama untuk menyingkirkan kemungkinan etiologi non-GERDPada pasien dengan gejala ekstraesofageal yang tetap bertahan walaupun dengan optimasi PPI maka harus dilakukan pencarian kemungkinan etiologi lain berupa evaluasi bidang THT, paru, dan spesialis yang refrakter GERD dengan gejala khas, sudah dilakukan evaluasi endoskopi, THT, paru, dan spesialis alergi namun hasil negatif untuk sebab lain maka harus dilakukan monitoring refluks ambulatoriMonitoring refluks ambulatori dengan terlebih dahulu menghentikan segala medikasi dapat dilakukan oleh berbagai macam modalitas yang tersedia pH atau impedance-pH. Jika dilakukan on medikasi, maka dilakukan dengan modalitas impedance-pH untuk memungkinkan diketahui adanya refluks non refrakter dengan bukti kuat refluks sebagai penyabab gejala harus dipertimbangkan menerima tambahan pengobatan antirefluks seperti terapi bedah atau inhibitor TLESR. Pasien dengan temuan monitoring yang negatif maka kecil kemungkinan mengalami GERD dan pemberian PPI harus ini adalah bagan algoritme tatalaksana GERD yang refrakter terapi PPI Alur tatalaksana GERD yang refrakter Jika sudah dilakukan pemeriksaan pH-metri, di bawah adalah algoritme dan tatalaksananya Alur tatalaksana GERD dengan menggunakan pemeriksaan pH metri d. Terapi Bedah untuk GERD Selain terapi farmakologis dan non farmakologis, pada kasus yang refrakter dapat dipertimbangkan untuk dilakukan intervensi bedah. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pertimbangan terapi bedah pada GERD adalah sebagai berikut Terapi bedah merupakan pilihan untuk terapi jangka panjang dalam mengontrol gejala GERDPenatalaksanaan bedah mencakup tindakan pembedahan antirefluks fundoplikasi Nissen, perbaikan hiatus hernia, dll dan pembedahan untuk mengatasi komplikasiDirekomendasikan untuk pasien yang tidak berespon terhadap PPISebelum diputuskan untuk dilakukan terapi bedah, harus dievaluasi terlebih dahulu dengan monitoring pH ambualtori pada pasien tanpa esofagitis. Selain itu harus dilakukan dahulu pemeriksaan manometri preoperatif untuk menyingkirkan kemungkinan akalasia dan scleroderma-like teknik bedah setara dengan terapi medis jika dilakukan oleh operator yang berpengalaman pada pasien terpilih dengan GERD kronikPasien obes yang akan menjalan terapi bedah untuk GERD juga dapat mempertimbangkan untuk melakukan bedah bariatrik. Bypass gastrik merupakan pilihan utama untuk pasien-pasien seperti terapi endokopik atau transoral incisionless fundoplication belum dapat direkomendasikan sebagai alternatif dari terapi bedah maupun terapi medis untuk GERD. Potensi Risiko Penggunaan PPI Jangka Panjang Terapi pemberian PPI pada GERD merupakan terapi jangka panjang. Walaupun secara keseluruhan aman, namun berikut adalah hal yang patut diperhatikan dalam menimbang manfaat dan risiko pemberian PPI jangka panjang Risiko terapi PPI jangka panjang adalah osteoporosis, infeksi Clostridium difficile, dan pneumonia terutama pada kelompok usia yang diketahui menderita osteoporosis masih tetap dapat diberikan PPI namun evaluasi berkala tetap dapat menjadi faktor risiko terjadinya infeksi Clostridium difficile dan harus diberikan secara hati-hati pada pasien dengan faktor risiko infeksi tersebut seperti riwayat penggunaan antibiotika jangka pendek dapat meningkatkan risiko pneumonia komunitas. Risiko tidak meningkat pada penggunaan jangka panjangPPI tidak perlu diberikan secara intermiten saat dipakai bersamaan dengan clopidogrel. Manifestasi Ekstraesofageal GERD Asma, Batuk Kronik, dan Laringitis Yang dimaksud manifestasi ekstraesofageal adalah gejala yang tidak berkaitan langsung dengan gangguan pada esofagus atau kerongkongan. Dikarenakan refluks asam pada GERD dapat masuk ke rongga mulut dan saluran pernapasan, maka gejala penyakit ini juga dapat berupa gangguan saluran napas dan rongga mulut. GERD dapat menjadi kofaktor potensial atau pencetus pada pasien dengan asma, batuk kronik, dan laringitis. Evaluasi secara hati-hati untuk kemungkinan penyebab non-GERD harus dilakukan untuk semua pasien laringitis refluks tidak boleh dibuat hanya berdasarkan temuan laringoskopiPercobaan PPI direkomendasikan untuk mengobati gejala ekstraesofageal pada pasien yang juga memiliki gejala khas Endoskopi tidak diperlukan untuk menegakan diagnosis GERD yang berhubungan dengan asma, batuk kronis, atau refluks dipertimbangkan sebelum terapi coba PPI pada pasien dengan gejala ekstraesofageal yang tidak memiliki gejala khas Jika gagal dengan terapi PPI harus dilakukan untuk tes diagnostik lebih lanjutTerapi bedah bukan merupakan salah satu pilihan terapi ekstraesofageal dari GERD pada pasien yang tidak berespon dengan terapi supresi asam Komplikasi Jika tidak ditangani, GERD dapat menumbulkan dampak berupa komplikasi. Komplikasi langsung adalah terjadinya esofagitis erosif. Klasifikasi Los Angeles LA digunakan untuk menggambarkan derajat esofagitis erosif. Pasien dengan LA grade A harus dievaluasi untuk konfirmasi adanya GERD. Di bawah ini adalah tabel mengenai klasifikasi esofagitis erosif berdasarkan klasifikasi LA Grading esofagitis erosif berdasarkan klasifikasi Los Angeles LA Endoskopi harus diulang pada pasien dengan ERD berat setelah terapi pemberian antisekretorik asam untuk menyingkirkan adanya esofagus BarrettTerapi PPI secara terus-menerus direkomendasikan setelah dilakukan dilatasi striktur peptikum untuk memperbaiki disfagia dan mengurangi keperluan dilatasi ulangInjeksi steroid intralesi dapat dilakukan pada kasus striktur yang refrakter dan beratTerapi PPI dipertimbangkan setelah dilatasi pada cincin esofageal bagian bawah cincin SchatzkiPenapisan esofagus Barrett harus dipertimbangkan pada pasien dengan risiko tinggi pada profil epidemiologiGejala pada pasien dengan esofagus Barrett dapat diterapi serupa dengan pasien GERD tanpa esofagus BarrettPasien dengan temuan esofagus Barrett harus dilakukan survailans berkala Kesimpulan GERD merupakan salah satu masalah yang banyak ditemui pada praktek sehari-hari. Anamnesis yang cermat disertai dengan evaluasi risiko adanya komplikasi penting agar mencegah terjadinya esofagus Barrett atau perkembangan ke adenokarsinoma esofagus. Terapi PPI merupakan terapi utama dan dapat diberikan ketika terdapat gejala khas penyakit ini. Untuk membandingkannya dengan dispepsia serta mencari mengenai tanda alarm atau tanda bahaya dapat dibaca pada artikel berikut Sakit Maag atau Dispepsia dan infeksi Helicobacter pylori. Sumber Fock KM, Talley NJ, Fass R, Goh KL, Katelaris P, Hunt R, et al. Asia-Pacific consensus on the management of gastroesophageal reflux disease update. J Gastroenterol Hepatol. 2008 Jan;2318– Indonesian Society of Gastroenterology. National Consensus on the Management of Gastroesophageal Reflux Disease in Indonesia. Acta Med Indones. 2014;463263– PO, Gerson LB, Vela MF. Guidelines for the Diagnosis and Management of Gastroesophageal Reflux Disease. Am J Gastroenterol. 2013;1083308– AF, Sobur CS, Hapsari FCP, Abdullah M, Makmun D. Prevalence and Risk Factors of GERD in Indonesian Population—An Internet-Based Study. Adv Sci Lett. 2017 Jul 1;2376734–8. Seorang dokter, saat ini sedang menjalani pendidikan dokter spesialis penyakit dalam FKUI. Peminat berbagai topik sejarah dan astronomi.

. 258 121 244 377 180 147 131 98

jadwal praktek dokter bedah mulut rs margono