Depok, IDN Times - Sebanyak 40 anak panti asuhan yang berlokasi di Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, terkonfirmasi reaktif COVID-19. Saat ini mereka tengah menjalani isolasi."Kami sudah memberikan laporan kepada pimpinan dan Gugus Tugas Kota Depok adanya anak panti asuhan yang terkonfirmasi reaktif," kata Camat Pancoran Mas, Utang Wardaya, Selasa 19/1/2021.Utang Wardaya mengatakan Tim Gugus Tugas Pancoran Mas telah berkoordinasi dengan sejumlah dinas terkait untuk membantu Sebanyak 40 anak panti asuhan reaktifPetugas kesehatan Dinas Kesehatan Kota Depok dan Camat Pancoranmas, Utang Wardaya mendatangi panti asuhan. Istimewa Utang menjelaskan terkonfirmasinya anak panti asuhan berawal dari pihak yayasan yang melakukan rapid test antigen kepada anak panti asuhan. Pelaksanaan rapid test dilakukan pada Senin 18/1/2021. Hasilnya sebanyak 40 anak reaktif COVID-19."Selain 40 anak panti asuhan dinyatakan reaktif terdapat satu orang pengasuh terkonfirmasi yang sama," kata Utang. Dirinya telah meminta anak panti asuhan dan pengurus yayasan tidak keluar panti selama proses mitigasi. Baca Juga Mendagri Tidak Ada Klaster COVID-19, DPR Nilai Pilkada 2020 Sukses 2. Masih menunggu hasil swab testLokasi panti asuhan yang terkonfirmasi reaktif COVID-19 di Jalan Kamboja, Kecamatan Pancoranmas, Istimewa Utang mengatakan Pemerintah Kota Depok telah mengambil langkah cepat dengan menurunkan tenaga kesehatan Dinas Kesehatan Kota Depok dan UPTD Puskesmas Pancoran Mas untuk melakukan swab test kepada 40 anak panti asuhan dan pengasuh."Untuk hasilnya kami belum mengetahui karena sedang dilakukan swab test karena sebelumnya rapid test antigen," kata ini Pemerintah Kota Depok telah menyemprotkan disinfektan di lokasi panti asuhan dan lingkungan sekitarnya. Sementara Dinas Sosial Kota Depok telah memberikan bantuan sembako untuk dikonsumsi selama satu pekan."Anak panti dan pengurus statusnya OTG sehingga kami memberikan sembako untuk kebutuhan panti asuhan," kata Utang. 3. Diduga terpapar dari pengunjung panti asuhanPetugas Dinas Kesehatan Kota Depok mendatangi panti asuhan di Jalan Kamboja, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas. Istimewa Utang memperkirakan terpaparnya anak panti dan pengasuh dari pengunjung yang datang. Menurutnya, setiap pekan panti asuhan menerima bantuan atau sumbangan dari pengunjung. Apalagi, informasi yang didapat anak panti asuhan tidak pernah keluar dari panti."Pengurus panti dan anak panti jarang keluar. Jadi diduga dari pengunjung panti asuhan," ucap berharap warga Kecamatan Pancoran Mas tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. "Saat ini sangat diperlukan disiplin protokol kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat," katanya. Baca Juga Sistem Kesehatan Portugal Hampir Kolaps karena COVID-19
DEPOK Dugaan pencabulan oleh seorang yang mengaku bruder (biarawan gereja Katolik) di sebuah panti asuhan di Depok, Jawa Barat, memasuki babak baru.. Sang biarawan, Lukas Lucky Ngalngola yang juga dikenal sebagai Bruder Angelo, kini berstatus sebagai terdakwa kasus pencabulan anak.. Sidang perdana kasus tersebut akan digelar Rabu
Depok - Dinas Sosial Pemerintah Kota Dinsos Pemkot Depok melaporkan puluhan panti asuhan tidak mengantongi izin operasional. Akibatnya, Pemkot sulit mengawasi aktivitas panti asuhan tersebut. Kepala Bidang Pemberdayaan Dinas Sosial Kota Depok, Dadang Supriatna, mengatakan saat ini, di Kota Depok ada sekitar 100 panti asuhan. Namun, yang berizin hanya 36 panti asuhan. Tentunya, ini berdampak kepada pengawasan. "Kami hanya mengawasi 36 panti asuhan. Sisanya, tidak bisa diawasi karena kami sulit menyusurinya," kata Dadang kepada Sabtu 4/2/2017. Untuk itu ke depan, ia menambahkan, Dinas Sosial akan membentuk Tim Visi. Dalam menjalankan tugasnya, tim bakal door to door mendata panti asuhan serta meminta pengurusnya untuk mengurus izin. "Kami sekarang belum punya data valid jumlah panti asuhan. Kenapa karena kemarin, kami belum punya anggaran. Kemudian, Dinas Sosial juga baru saja pisah," terang Dadang. Dia menambahkan, upaya ini juga merupakan antisipasi penyalahgunaan panti asuhan yang kerap memperkaya pribadi dengan mencari sumbangan. "Kami akan lihat sejauh mana panti itu berjalan dengan semestinya. Kami khawatir panti asuhan hanya buat minta sumbangan, sementara anak-anak tidak ada," tambah Dadang. Dadang menjelaskan petugas Dinas Sosial tidak serta merta memberikan izin kepada pengurus panti, mereka tentunya harus memenuhi sejumlah persyaratan. Misalnya, anak yang bernaung di panti tersebut, minimal jumlahnya 15 anak. Persyaratan lain yakni mendapatkan rekomendasi dari lingkungan setempat seperti camat, lurah dan tetangga. "Ada akte pendirian dan izin dari Kemenkumham," imbuh Dadang. Ia menjelaskan, izin operasional berlaku sampai tiga tahun. Selain itu, panti asuhan yang akan membuat atau memperpanjang izin harus mendapatkan rekomendasi dari Forum Lembaga Kesejaterahan Sosial Anak Kota Depok "Mereka membatu cek and re-cek. Seperti asal-usulnya anak dari mana," ucap Dadang. Sementara itu, Ketua Forum Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Kota Depok, Munherry menjelaskan 36 panti asuhan yang dimaksud merupakan anggota dari Forum LKSA Kota Depok. "Anggota kami ialah yang mengikuti aturan Kota Depok," kata Munhery. Ia mengaku, ada 14 panti asuhan yang telah berizin, tetapi tidak tergabung dalam Forum LKSA. "Lainnya itu berbentuk yayasan saja, tidak ada anaknya, artinya fikif. Bisa jadi mereka hanya meminta sumbangan dari masyarakat," jelas Munhery.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Merupakanpanti asuhan yang berada di Kota Depok. Panti asuhan ini merawat dan mendidik anak-anak yatim piatu serta anak-anak terlantan. Panti Asuhan Al Akhyar memenuhi kebutuhan anak-anak yang dirawatnya mulai dari makanan hingga sekolahnya. Panti asuhan Kota Depok terbuka terhadap bantuan donatur dan sumbangan warga.
DEPOK, - Sebanyak 43 penghuni Panti Asuhan St Fransiskus Asisi di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu dipastikan setelah hasil tes PCR mereka, baik anak-anak asuh maupun pengasuh dan penghuni lain, terbit pada Jumat 22/1/2021 pagi. "Sudah dilakukan swab PCR pada Selasa 19/1/2021 dengan jumlah 45 orang. Hasil pada Jumat pagi ini sudah diketahui dari 45 orang yang diambil spesimennya, 43 dinyatakan positif Covid-19 tanpa gejala," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, garis besar, 43 penghuni itu tanpa gejala atau mengalami sedikit gejala ringan. Baca juga Satu Pengasuh Positif Covid-19, Panti Asuhan di Depok Diisolasi Panti asuhan itu kini sekaligus jadi tempat karantina mereka. Kesehatan mereka, kata Dadang, dipantau oleh puskesmas setiap hari, juga oleh satgas kecamatan dan tingkat kota."Untuk dua orang yang dinyatakan negatif itu dilakukan isolasi mandiri, akan dicarikan oleh satgas kecamatan tempat isolasi di tempat yang sudah ditentukan, dipisah dari mereka yang melakukan isolasi di panti asuhan," ungkapnya. Klaster Covid-19 di panti asuhan ini sebelumnya terendus ketika yayasan secara mandiri menggelar rapid test antigen terhadap para penghuni dengan mayoritas hasil reaktif. Baca juga 40 Anak Panti di Pancoran Mas Depok Reaktif Tes Antigen, 1 Pengasuh Positif Covid-19 Satgas menindaklanjuti dengan validasi melalui tes PCR dan segera mengirimkan logistik bagi para penghuni. "Informasi yang didapat sementara, kemungkinan terpapar dari pekerja bangunan. Kemungkinan ya, kemungkinan besar," ujar Dadang, Selasa 19/1/2021 lalu. "Karena informasi dari pengurus, ada renovasi bangunan. Ternyata hasil PCR terhadap dua pekerja tersebut dinyatakan positif," lanjutnya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Setelah ditampung di RPS kami rujuk ke panti asuhan. Mereka ini sudah terbiasa di jalan,” ungkapnya. Terkait laporan masyarakat, saat ini bersama dinas terkait, Dinsos Depok sedang melakukan pencarian dan pemantauan. Pihaknya juga tengah melakukan penelurusan terkait keluarga anak-anak tersebut. “Intinya kami akan cari, akan kami bina
. 330 186 304 373 78 186 439 249
panti asuhan di depok